<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d25751535\x26blogName\x3d~**...Nyanyian+Hati...**~\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://hujan-bintang.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://hujan-bintang.blogspot.com/\x26vt\x3d4754916021312841317', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Thursday, February 28, 2008

Rumah Mati

rumah mati
begitulah aku kini
sejak tak ada lagi suara gelak
sejak tak terdengar lagi nyanyian kanak-kanak

rumah mati
begitulah aku kini
sejak semua orang meninggalkanku sendiri
karena terpaksa, bukan benci

rumah mati
begitulah aku kini
menjelma menjadi hamparan luas
dengan gelegak-gelegak panas

untuk air mata Porong yang masih mengalir


Ketika Bunda Berduka

bibir itu kembali basah
oleh keluh dan resah
garis tipis membentang di dahi
tak hanya satu, tapi lebih

mata itu kembali basah
oleh bening-bening kristal membola
membentuk dua aliran kawah
di dagu bermuara

teruntuk Bunda tercinta
kuatlah... badai tak selama ada. suatu hari nanti ia akan reda.
bersabarlah menanti saat itu tiba


Monday, February 18, 2008

Semangat Perjuangan

semangat perjuangan masih berkobar
meski adakalanya jenuh membakar
tak lain
cinta-Nya yang membuat sabar dan tegar
senantiasa berkibar


Tuesday, February 12, 2008

Pintu













aku tak pernah merasa lelah

mengetuk setiap pintu yang ada

bahkan aku setia menanti
sampai satu pintu akan terbuka selebar-lebarnya

hingga benar-benar bisa aku masuki